Proses dasar pembentukan
tubuh tanah mencakupbeberapa katagori sebagai berikut:
1 . penambahan bahan (organik dan
pelikan ) ke dalam tanah dalam bentuk padatan, cairan dan gas. 2 . pelenyapan
bahan organik dan pelikan dari tanah.
3 . translokasi bahan dari satu titik ke
titik lain dalam tubuh tanah,
4 . alih bentuk bahan pelikan dan bahan
organik dalam tanah.
Tipe proses-proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut
:
1. Penambahan
- Proses Pengkayaan
Penambahan bahan ke suatu tubuh tanah total
(horison saja) dari pedon sekitarnya. Bahan-bahan yang memasuki tubuh tanah ini
(hara tanaman dan karbohidrat) dibawa oleh gerakan lateral air dari daerah
sekitarnya.
- Proses Komulisasi/ Pelonggokan
Pelonggokan bahan pelikan pada permukaan tanah
oleh air atau udara. Ini lebih berwatak proses geogenik. Pengaruh proses ini
sangat penting untuk daerah cekungan yang menerima bahan tererosi dari daerah
sekitarnya.
- Proses Penseresahan
Pelonggokan serpihan tetumbuhan dan hewan pada
permukaan tanah pelikan sampai ketebalan 30 cm dan dikenal sebagai horison 01.
2. Pengurangan/
Pelenyapan
- Proses Pelindian/ Depresi
Pelenyapan bahan dapat- larut melalui larutan
dari seluruh solum. Ini merupakan proses utama , menjadi syarat utama pada
beberapa jenis tanah, untuk mentranslokasi koloid.
- Proses Erosi Permukaan
Pemindahan lateral lapisan permukaan tanah oleh
percikan air hujan, air limpasan, angin, solifluksi, rayapan dan proses
pemindahan massa lainya.
3. Translokasi
- Proses Eluviasi
Fase translokasi yang berupa sekuen pergerakan
keluar suatu bahan dari suatu titik (umumnya horison) menuju titik lain
pada satu profil tanah. Eluviasi mempunyai dua gatra yaitu mobilisasi dan
translokasi.
- Proses Iluviasi
Pergerakan bahan masuk kedalam suatu bagian
profil tanah, misal pada horison argilik atau spodik iluviasi melibatkan proses
translokasi dan interupsinya oleh immobilisasi bahan dalam satu hirison.
- Proses Dekalsifikasi
Eluviasi karbonat-karbonat di dalam suatu tubuh
tanah. Proses ini dapat mendorong pemindahan- tuntas karbonat-karbonat dari
seluruh profil, seperti banyak ditemui di daerah beriklim basah sekali, atau
diikuti oleh kalsifikasi seperti ditemui di daerah beriklim kering.
- Proses Kalsifikasi
Proses-proses pelonggokan kalsium karbonat pada
horison Cca atau horison lain.
- Proses Salinasi
Pelonggokan garam dapat laut
karena proses pengkayaannya lebih cepat dibandingkan pelindihanya.Salinisasi
terjadi didaerah cekungan dengan iklim sub-humida, semi kering dan kering serta
daerah pantai beriklim basah. Pelonggokan garam semakin tinggi jika tanah
banyak mengandung lempung dan perembihan rendah sehingga mengurangi pelindihan.
- Proses Desalinasi
Pemindahan melalui pelindihan
garam dapat larut dari horison atau frofil tanah total yang banyak mengandung
garam sampai aras menghambat pertumbuhan tanaman.
- Proses Alkalisasi/ Solonisasi
Pelonggokan ion sodium pada loka pertukaran
lempung.
- Proses Pedoturbasi
Proses pencampuran dalam
tanah sehingga menghomogenkan solum tanah pada berbagai aras.
- Proses Podsolisasi
Proses translokasi
seskioksida dalam suatu profil tanah dan ini dapat disidik dengan menguji
kelarutan besi feri dan fero di tempat itu.
4. Alih
bentuk bahan
- Proses Peruraian, Penghancuran bahan organik dan pelican.
- Proses Sintesa, Penyusunan jarah-jarah baru dari spesies pelikan dan organic.
- Proses Paludisasi, Pelonggokan massa bahan organik, sangat tebal ( lebih 30 cm) pada loka berpengatusan buruk sehingga selalu bersuasana reduktif. Proses ini lebih berwatak geogenik dari pada pedologik.
- Proses Pematangan, Perubahan-perubahan kimiawi, bilogis dan fisis setelah terjadinya penetrasi udara pada bahan organik dan pelikan dari tanah-tanah yang sebelumnya tergenang. Tipe-tipe reaksi dan watak yang dihasilkan tergantung kepada watak bahan asal.
- Proses Mineralisasi, Pelepasan senyawa-senyawa pelikan dari bahan organik melalui peruraian.
- Proses Pengaliran, Peningkatan volume pori akibat kegiatan tetumbuhan, hewan manusia, pembekuan-pencairan atau proses fisis lain dan melalui pemindahan bahan akibat pelindihan.
- Proses Pengerasan, Pengurangan volume pori akibat keruntuhan dan pemampatan serta akibat pengisian sejumlah ruang pori oleh bahan halus, karbonat, silikat atau bahan lain.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar